ini postingan bakalan bikin lu malu2 ketay senidiri XD
gue dapet dari FP Big Family Of ELF Indonesia. ini link-nya : http://www.facebook.com/BigFamsELFIndo
Part 1
You : *manyun*
Bias : *baru pulang langsung duduk di sampingmu* Chagi~ Bagaimana keadaanmu hari ini?
You : *melirik bias sebentar* Keadaanku? Kenapa kau tak pikirkan saja pasangan kencan barumu itu
Bias : *mengernyit* kau kenapa? Bukankah sudah kujelaskan itu hanya skenario
You : *melengos* Kau tak bilang kalau itu dilanjutkan!
Bias : Aku juga tak tahu soal itu.. mereka memberi kabar mendadak..
You : Hm..baiklah *beranjak dari kursi*
Bias : *menarik tanganmu*
You : lepaskan!
Bias : duduklah kumohon..
You : *akhirnya kau duduk*
Bias : *memandangmu dengan sedih* *menghela nafas* Mianhae… Chagi… mengertilah.. Ini semua bukan mauku… ini tuntutan pekerjaanku :’(
You : *tersentuh*
Bias : Aku tak bisa menolak.. kau tau… sebenarnya aku juga tak ingin. Aku tak bisa melakukannya tapi aku harus.. *aura kesedihan melingkupinya
You : Oppa…. Jeongmal? benarkah begitu…??
Bias : Tentu saja… memangnya kau pikir bagaimana? Satu2nya yang ada dalam hatiku hanya kau seorang…
You : Mianhae karena meragukanmu oppa… Aku akan mencoba menerimanya.. suamiku ini kan profesional…
Bias : Kau sangat mengerti diriku.. Gomawo chagi.. *memelukmu*
You : Itu memang tugasku sebagai pendampingmu…
part 2
Bias : Omo!!! Kenapa rumah kita jadi begini!
You : Kau sudah pulang? *penuh aura membunuh*
Bias : Chagiya~ Apa yang kau lakukan dengan rumah kita!!
You : Kau pikir rumah ini jadi seperti ini karena siapa?!
Bias : *mundur* Kau marah denganku chagi?
You : Menurutmu? *membanting gelas terakhir yang ada dirumah
Bias : Mianhae.. mianhae jeongmal mian chagiya….
You : *berhenti dan terduduk menangis*
Bias : Chagi….
You : Sakit sekali oppa… hatiku sakit…*sambil memegang dadamu*
Bias : Mianhae chagi… *mencoba mendekatimu karena ia tahu apa masalahmu*
You : Kembalikan hatiku oppa… Ini benar2 sakit… hiks.. *sesenggukan
Bias : Mianhae… *ikut sedih* Chagi… Hatiku hanya untukmu. Kalau kau sakit, aku juga ikut sakit.. *memelukmu*
You : Aku sudah berusaha meyakinkan diriku oppa.. tapi aku tak bisa.. setiap kali aku melihatmu dengan wanita itu,, tubuhku memanas, hatiku terbakar, dan rasanya sakit sekali..
Bias : Mianhae.. ini semua memang salahku chagi.. tapi mengertilah..ini hanya sandiwara.. aku tetap milikmu.
You : Ne.. arraseo oppa.. tapi ajari aku supaya lebih tenang?
Bias : Baiklah.. *tersenyum* *lalu mengecupmu lembut*
You : *merona* Oppa!!!
Bias : itu caraku menenangkanmu…
You : dasar! pokoknya jangan sampai kau lakukan ini juga untuk teman kencanmu itu! *jitak kepala bias.
part 3
Bias : Bagaimana? Kau sudah tenang? *mengelus rambutmu sambil memelukmu
You : belum… sebentar lagi… *membenamkan wajah di dada bias*
Bias : Chagi….?
You : Hemm…?
Bias : Kau merasakan detak jantungku tidak?
You : ehem…. Cepat sekali denyutnya oppa… waeyo?? *masih membenamkan wajah di dada bias*
Bias : Ini karenamu…
You : *mengangkat kepala dan menatap bisa tak mengerti* Bukankah kalau berdetak berarti kau hidup?
Bias : Iya chagi… tapi kalau denganmu berbeda~
You : Maksud oppa??
Bias : Tiap ada di dekatmu detak jantungku tak teratur, seperti berpacu dengan waktu. dan kau tau.. aku tak merasakan ini dengan wanita selain dirimu *mencubit pipimu pelan
You : Benarkah begitu oppa?
Bias : ne… dan inilah alasan mengapa aku begitu takhluk padamu chagi..
You : haha.. kau lucu sekali oppa… Ah.. aku bisa sedikit memaafkanmu
Bias : Kok hanya sedikit?
You : Kalau kau belum mengakhiri WGM itu aku masih belum tenang =_=
Bias : Hyaaa chagi! Kau manja sekali!
You : biarin..
Bias : Kalau seperti ini berarti aku harus menenangkanmu setiap saat *smirk*
You : *merona* Oppa!! Jangan berpikir mesum!
part 4
You : Nah…. sekarang aku sudah sehat >,<
Bias : baguslah~ ini baru istriku yang cantik
You : Oppa~ jangan nakal lagi ya! Pokoknya selama WGM itu jangan macam2!
Bias : Pasti~ Sudah kukatakan berulang kali kan… hatiku itu kutitipkan padamu. Jadi, tak ada yang bisa membuatku jatuh cinta selain dirimu…
You : Ne.. arraseo oppa ^^
Bias : *mengamati keadaan* Sekarang,, apa yang harus kita lakukan dengan rumah ini? =_=’
You : Aigo~~ Kenapa jadi seperti ini? *baru sadar*
Bias : *menghela nafas* Kita tidur di sofa saja ya~ Kau pasti lelah~
You : *mengangguk patuh*
Bias : Sudah malam, sebaiknya kau tidur, oppa juga akan tidur.. *menyelimutimu kemudian hendak berjalan ke sofa yang lain*
You : Oppa! Kau tidak ingin tidur bersamaku?
Bias : Nanti kau tidak bisa bebas chagi. sofa itu kecil.
You : Tidak apa-apa, asalkan kau bersamaku apapun itu terasa nyaman.
Bias : Benarkah?? *terlihat senang sekali
You : Oppa.. Jangan pergi jauh dariku lagi ya…
Bias : Ne… aku akan selalu di sisimu… *membelai rambutmu*
You : *kau mulai mengantuk*
Bias : *menyenandungkan lagu pengantar tidur dengan suaranya yang indah*
You : *terlelap*
Bias : Kau manis sekali… Aku berjanji akan selalu melindungimu chagi dan menjaga hatimu yang telah kau titipkan padaku~ *memelukmu kemudian ikut terlelap*
part 5
RINGGGGG *dering telepon*
Bias bangun dengan malas dan segera mengangkat telepon itu. Setelah bicara beberapa saat dia tampak terkejut. Dia hanya mengiyakan dan menutup telepon dengan tergesa.
Bias : Chagi bangunlah…
You : ngh oppa… sebentar lagi… *menggeliat lalu tidur lagi*
Bias : Chagiya~ Cepat bangun! Kita harus membereskan rumah kita!
You : *membuka mata sedikit* Memangnya ada apa oppa?
Bias : orangtuaku akan datang ke sini!
You : *langsung bangun* Jincha?!
Bias : ne chagi….
You : *melihat kondisi rumah yang berantakan* Aaaaa… oppa, kita harus segera membereskannya! *kau cepat2 bangun namun tak sengaja kakimu tersandung
BRUKK. Kau jatuh tapi tidak sakit. Setelah membuka mata kau melihat bias ada di hadapanmu dekat sekali. Rupanya dia menangkapmu.
Bias : Chagi… berhati-hatilah!
You : Hehehe… ne oppa! Arraseo~
Bias : Baguslah~ *mengacak rambutmu lalu mendudukanmu*
You : Oppa!
Bias : Hm?
You : Terima kasih! *mengecup pipi bias*
part 6
Bias : *menghela nafas* Chagi kau benar-benar keterlaluan~ *sambil membersihkan barang pecah belah yang kau hancurkan kemarin gara-gara cemburu
You : Kemarin aku khilaf oppa. Mian T_T
Bias : *tersenyum* Sudahlah, ayo cepat kita bersihkan!
You : Ne....
Tak berapa lama kemudian tiba-tiba kau tertusuk pecahan kaca itu.
You : Auwww… *tanganmu berdarah*
Bias : Chagi! Kau kenapa? *panik*
You : *berusaha menyembunyikan tanganmu yang berdarah* Aniyo oppa.. tidak apa-apa..
Bias : *curiga* Apa yang kau sembunyikan? *menarik tanganmu* Omo!! Kau berdarah!
You : Ah ini.. tidak apa-apa. tenanglah.. *berusaha menarik tanganmu lagi*
Bias : Kemarikan tanganmu! *dia menariknya mendekat dan langsung mengulum jarimu yang berdarah*
You : opp…oppa! *terkejut dan langsung merona*
Bias : *masih asyik mengulum jarimu*
Beberapa saat kemudian.
Bias : Nah, sekarang darahnya sudah berhenti.
You : Oppa.. kau membuatku malu >//<
Bias : *tersenyum lalu mengecup pipimu* Bagaimana dengan ini? Apakah kau sudah tenang?
You : Oppa! Kau memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan!
part 7
Bias : Nah sekarang sudah selesai~ *ia membalut lukamu dengan plester kecil lucu yang entah dia dapat darimana O.O*
You : Gomawo oppa~
Bias : Eh ada yang ketinggalan~
You : Apa itu oppa? 0.o
Bias : *tersenyum lalu mengecup lukamu ♥* Rasa sakit hilanglah, menjauhlah dari orang yang kucintai ini.
You : Oppa… kau lucu sekali >,<
Bias : *Tertawa* Itu mantra supaya cepat sembuh chagi~
You : *tersenyum* Tapi entah mengapa memang ini sudah tidak sakit~ *sambil memamerkan luka yang telah terbalut plester kecil lucu~*
Bias : Itu karena kekuatan cintaku chagi. Aku kan sudah berjanji untuk melindungimu dari apapun :D
You : Aku percaya oppaku chagi~ *mencium tangan bias dengan rasa sayang*
Bias : Chagi~ Aku semakin menyayangimu! *memelukmu erat*
part 8
Bias : Nah! Sekarang sudah beres semua! *menatap rumah yang sudah bersih dari apapun alias kosong =_=’*
You : Setidaknya ini lebih baik daripada yang tadi o.o
Bias : *menghela nafas* Kita harus beli banyak perabot baru lagi~
You : *melirik bias* Kau menyindirku oppa? *karena kau merupakan terdakwa kasus penghancuran rumahmu sendiri akibat cemburu bias ikut WGM*
Bias : A..aniyo! Aku hanya tidak terlalu suka rumah dengan gaya kosong seperti ini
You : *semakin melirik bias*
Bias : Ah tidak chagi.. Setelah kupikir-pikir suasana seperti ini bagus juga, rumah kita terlihat luas
You : Oppa pintar! *tersenyum*
Bias : Baiklah… Sekarang kau mandilah dulu..
You : *melihat ke arah bias dengan puppy eyes*
Bias : kau mau apa lagi chagi? Jangan bilang kau ingin kumandikan?
You : *terbelalak* Kyaaa oppa mesum! *melempar bantal*
Bias : Hahaha… Aku tau, kau mau minta susu kan?
You : *mengangguk*
Bias : Baiklah akan oppa siapkan. Sekarang mandilah~ :) *mendorongmu ke kamar mandi*
You : Oppa… *menjulurkan kepala dari kamar mandi*
Bias : *berbalik lalu menatapmu*
You : Saranghae~~! *langsung menutup pintu kamar mandi*
Bias : *tersenyum manis sekali* Nado saranghae chagi~
part 9
You : Oppa, orangtuamu jadi datang?
Bias : Aku tak tau chagi. Harusnya mereka sudah sampai sejak tadi *menatap jam sedikit cemas*
You : Ehm, sebaiknya oppa hubungi mereka saja.
Bias : Ah.. Benar juga~ *Mengambil ponsel dan mencoba menelepon*
Tapi tidak diangkat. Padahal sudah seharian kalian menunggu, hingga hari menjelang malam.
Bias : Tak bisa dihubungi.. *panik kemudian mengacak rambutnya*
You : Oppa… *kau segera meraih tangan bias*
Bias : Kuharap tidak terjadi apa-apa dengan mereka *sedih*
You : Tenanglah oppa. Eomonim (ibu mertua) dan abeonim (ayah mertua) pasti tak apa-apa.
Bias : Aku harap begitu *memasang wajah sedih* Mereka begitu sibuk dan aku senang mereka menyempatkan datang langsung dari Jepang, tapi kenapa malah jadinya begini?
You : Jangan berpikir macam-macam *menyentil pelan dahi bias*
Bias : *menatapmu lekat dengan matanya yang penuh kesenduan*
You : Percayalah, mereka akan baik-baik saja *kau mencium tangan bias untuk menenangkannya, itu caramu*
Bias : *sedikit tersenyum* Chagi, bolehkah aku memelukmu?
You : *mengangguk*
Bias : *Dia langsung memelukmu, bahunya bergetar, kau tak tahu dia sedang apa, sepertinya dia sangat takut dan khawatir*
part 10
Kau dan bias sudah cukup lama dalam posisi itu. Dia memelukmu sangat erat seolah tak ingin kehilanganmu.
You : Oppa…
Bias : Sebentar lagi..
You : Baiklah *kau tersenyum dan mengelus punggungnya yang lebar itu*
Tak berapa lama kemudian bias melepaskan pelukannya padamu. Ia tersenyum.
Bias : Aku sekarang sudah tidak apa-apa
Kau tau kau tak bisa dibohongi. Cukup jelas, dia masih terlihat cemas.
You : Jangan coba membohongiku oppa, aku tau kau luar dalam
Bias : *tersenyum kecil* Tenanglah, aku sudah lebih baik chagi. Gomawo~
You : Ne… *mencium tangan bias lagi. Dia tersenyum*
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dengan tergesa ia mengangkat ponsel itu.
Bias : Yobosoyeo? Umma appa! *terlihat dia sangat senang, kau tersenyum menatapnya*
Mwoya? Ehhh? *tiba-tiba tampak raut yang tidak dapat dijelaskan terpancar dari wajahnya*
Tak lama kemudian ia menutup sambungan teleponnya. Ia seperti orang linglung.
You : Ada apa oppa? *cemas*
Bias : Appa dan ummaku salah naik pesawat, mereka sekarang di Paris. 0.o
Dan mereka bilang mereka akan sekalian berbulan madu. Intinya mereka tidak jadi kesini =_=
GUBRAK
part 11
Bias : Aku tak menyangka mereka bisa tersasar seperti itu, ini pasti disengaja =_= *mendecak*
You : *mengulurkan secangkir kopi hangat* Minumlah oppa, supaya kau lebih tenang :)
Bias : *tersenyum* Gomawo chagi, kau memang istri yang sangat baik *mencubit pipimu
You : Kau juga suami yang sangat hebat oppa *duduk menjejeri bias*
Bias : *dia menghirup kopi tersebut, kemudian menatapmu*
You : Bagaimana? Sudah tenang?
Bias : Ne… *dia kemudian memandangmu lekat*
You : Ada apa oppa? Apa ada yang salah dengan wajahku? 0.0
Bias : *Menggeleng. Dia kemudian menaruh tangannya di pundakmu lalu menempelkan dahinya pada dahimu* Chagiiii… Aku sungguh beruntung mempunyai istri sepertimu.. Kau segalanya bagiku..
You : *tersenyum* Begitupula denganmu oppa. Kau adalah pria nomor tiga yang terpenting dalam hidupku~
Bias : Eh? Kenapa aku nomor tiga? *tiba-tiba ngambek*
You : *tertawa* Yang nomor satu itu appaku, nomor dua adikku, nah kau dapat nomor 3 oppa >,<
Bias : *tersenyum kecil* Hm… Kalau begitu tak apa-apa, asalkan aku masih dapat tempat... di hatimu~
You : Gombal~ *menempelkan bantal kepada bias*
Bias : Aku menggombal seperti ini hanya dihadapanmu chagi~ :D *dia kemudian memelukmu dan mengecup dahimu* Aku ingin kita seperti ini terus…
part 12
Bias : Chagi~ Kau mulai lagi melihat mereka? =_= *kau asyik menonton idolamu~*
You : Bukankah kau sudah mengijinkanku untuk mengidolakan mereka oppa? 0.0 *menatap laptop lagi* Aigooo… mereka tampan sekali~
Bias : Ya!! Tapi kalau seperti ini aku tak rela~
You : Apaan sih oppa! Menyingkir! *bias sudah di depanmu dan menutup pandanganmu dari laptopmu itu lagi =_=*
Bias : Aku lebih tampan dari mereka! Lihat aku!
You : Aku tau, tapi jangan begitu oppa. Aku ingin nonton~~ *memanyunkan bibir*
Bias : Kau ini~ *ngambek lalu langsung pergi*
You : *terdiam* Oppa…. *Dia tak menjawab dan pergi* Huaaa! Kenapa malah dia yang marah, seharusnya aku yang marah padanya =_=’ *kamu berlari mengejarnya
Bias : Kembalilah, lihatlah mereka! Lupakan aku! *suami labil *plak
Kau terdiam di tempat, tiba-tiba turun hujan deras. Kalian kehujanan.
You : Oppa… jangan marah… *mengejar bias dalam hujan*
Bias : Berhentilah.. Aku sedang marah!
You : *mulai menangis* Oppa… Mianhae.. mian.. hatchiii…!! *kau bersin keras*
Bias : *terdiam di tempat dan berbalik* Chagiiii…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar